Rabu, 07 September 2016

Cara Teknis Budidaya Melon Yang Benar

Budidaya melonMelon (Cucumis melo) termasuk ke dalam suku timun-timunan. Masih sekerabat dengan semangka, blewah serta timun suri. Seperti halnya suku timun-timunan yang lain, melon tumbuh merambat tapi tak bisa memanjat. Jika tidak ditopang, tanaman ini akan tumbuh menjalar di atas permukaan tanah.

Tempat ideal untuk budidaya melon ada pada kisaran ketinggian 250 sampai 700 meter dpl. Jika ketinggian kurang dari 250 meter, tanaman melon cenderung menghasilkan buah yang kecil. Sedang di dataran tinggi dengan suhu di bawah 18 derajat Celcius, tanaman ini sulit untuk berkembang biak.

Cara Teknis Budidaya Melon Yang Benar
Melon
Tanaman melon membutuhkan tingkat kelembaban udara 50 sampai 70%. Suhu rata-rata yang cocok untuk budidaya melon ini berkisar 25-30 derajat Celcius dengan curah hujan 1500-2500 mm/tahun. Kualitas buah melon akan lebih baik apabila ada perbedaan suhu siang dan malam cukup signifikan.

Jenis jenis buah melon


Jenis buah melon sangatlah beragam. Tapi hanya 3 kultivar yang populer untuk dibudidayakan, yakni reticalatus, inodorus & cantalupensis.


  1. Reticalatus - Jenis melon ini merupakan kultivar paling populer. Bentuknya membulat serta kulit buah berwarna hijau dan teksturnya berjala. Seperti terlapisi jaring. Daging buah melon ini berwarna hijau muda sampai berwarna oranye.
  2. Inodorus - Jenis ini mempunyai kulit buah yang mulus tak berjala. Bentuknya membulat sampai lonjong. Warna kulit buah kuning sampai kuning pucat kehijauan. Warna dagingnya ada yang hijau, oranye sampai yang warna putih. Daging buahnya tidak beraroma.
  3. Cantalupensis - Jenis ini mempunyai kulit buah yang bergelombang seperti labu / disebut dengan berjuring. Daging buah berwarna kuning atau oranye, aromanya sangat kuat. Blewahpun termasuk ke dalam jenis ini.

Cara Teknis Budidaya Melon Yang Benar


Pembibitan tanaman buah melon


bibit tanaman buah melon
Tanaman Melon mulai tumbuh
Tanaman melon untuk di budidaya biasanya diperbanyak dengan cara generatif dari biji / benih. Untuk budidaya melon seluas satu hektar dibutuhkan bibit tanaman sekitar 16.000 sampai 20.000 pohon atau setara dengan 500 sampai 700 gram benih melon.
Sebelum ditanam benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Caranya adalah dengan merendam benih ke dalam air hangat selama 6-8 jam. Jika benih belum mengandung fungisida, bisa ditambahkan fungisida ke dalam air rendaman sesuai dengan dosis yang sesuai.

Setelah direndam benih ditiriskan serta ditebarkan di atas kain basah / kertas koran yang sudah dibasahi. Biarkan selama 1-2 hari sampai benih berkecambah. Jaga kelembaban kain atau kertas koran itu. Jika terlihat kering percikan air secukupnya saja.
Lalu siapkan polybag kecil atau baki persemaian. Isi dengan media tanam berupa campuran tanah dengan kompos / pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Benamkan biji melon ini sedalam 1-2 cm ke dalam media tanam yang sudah disiapkan.

Tempat persemaian sebaiknya dilindungi dengan atap plastik bening / sungkup. Hal ini perlu supaya bibit yang tumbuh terlindungi dari terik matahari yang berlebihan & kucuran air hujan langsung. Media persemaian harus terus dikontrol & diperhatikan supaya kelembabannya terjaga. Sirami secara teratur tapi jangan terlalu basah.

Proses penyemaian biasanya berlangsung sampai 10-14 hari. Atau ditandai dengan tumbuhnya 2 sampai 3 helai daun. Pada fase ini bibit sudah siap untuk dipindahkan ke lokasi penanaman.

Persiapan lahan dan penanaman buah melon


Lahan untuk budidaya melon sebaiknya dibajak terlebih dulu untuk menghaluskan bongkahan tanah. Lalu bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter & jarak antar bedengan 50-60 cm.

Setelah itu berikan pupuk dasar berupa pupuk kompos / pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahkan juga ZA, KCl & SP-36 masing-masing 375 kg, 375 kg & 250 kg untuk setiap hektarnya. Campurkan pupuk tadi di atas bedengan dan diaduk hingga merata dengan tanah bedengan. Biarkan lahan tadi selama 2-4 hari.

Jika pH tanah yang akan digunakan untuk budidaya melon kurang dari 5, berikan dolomit / kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan dengan tanah bedengan setidaknya 2 sampai 3 hari sebelum pemupukan dasar.

Selanjutnya tutup bedengan dengan plastik mulsa warna hitam perak. Warna hitam menghadap ke tanah lalu warna perak ke bagian luar. Buat lubang tanam di atas mulsa tadi. Dalam setiap bedengan ada dua baris lubang tanam dengan jarak antar baris 60 cm & jarak antar lubang dalam satu baris 50-60 cm. Penutupan mulsa minimal mesti dilakukan 2 hari sebelum penanaman.
Langkah selanjutnya adalah tanam bibit yang sudah disiapkan. Satu bibit untuk tiap lubang tanam. Lalu siram agar tak layu karena kekeringan. Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari ketika matahari tak terlalu terik.

Perawatan budidaya melon


a. Pemasangan ajir


Untuk menghasilkan buah yang baik, tanaman harus ditopang dengan ajir / tongkat dari bilah bambu. Fungsinya supaya buah yang dihasilkan tak bersentuhan dengan permukaan tanah. Selain itu agar terjadi penetrasi sinar matahari ke seluruh bagian tanaman melon. 

Pemasangan ajir hendaknya dilakukan sebelum tanaman melon tumbuh besar. Biasanya sebelum umur tanaman 3 hari terhitung semenjak pertama ditanam. Hal ini dimaksudkan supaya ajir yang ditancapkan tak melukai akar tanaman.

Siapkan ajir sepanjang 1,5 meter. Tancapkan ajir ini pada lubang tanam secara menyerong, ujung atasnya condong ke arah dalam bedengan. Sehingga ajir-ajir ini saling bersilangan, membentuk huruf X. Lalu siapkan bilah bambu yang lebih panjang & letakkan secara horisontal diantara silangan ajir-ajir tersebut, ikatkan dengan tali rafia.

b. Penyiraman


Penyiraman secara teratur sangat dibutuhkan dalam budidaya melon. Penyiraman hendaknya dilakukan tiap sore hingga umur tanaman berusia satu minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali.

Pada saat musim hujan drainase mesti berfungsi dengan baik. Jangan biarkan lahan tergenang oleh air. Tanaman melon tak menghendaki tanah yang terlalu basah.

c. Pemupukan susulan


Pemupukan susulan dibutuhkan mulai tanaman berumur satu minggu. Pupuk yang diberikan sebaiknya dalam bentuk cair. Pupuk padat bisa dilarutkan terlebih dulu. Pupuk yang dipakai bisa pupuk cair organik / pupuk kimia buatan.

Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan dapat diberikan sebanyak 6 kali. Pupuk dilarutkan ke dalam air lalu disiramkan pada tanaman. Dosis pemupukan 200-250 ml/tanaman. Berikut tabel kebutuhan pupuk untuk budidaya buah melon:

tabel pemupukan budidaya melon
Jumlah Pemupukan Tanaman Melon


d. Penyerbukan buatan


Pada musim kemarau, penyerbukan dilakukan oleh serangga penyerbuk. Tapi saat musim hujan biasanya intensitas serangga penyerbuk berkurang. Untuk mendapat kualitas yang baik lakukan penyerbukan secara buatan.

Penyerbukan buatan dilakukan di pagi hari, sebelum pukul 10. Jika terlalu siang kuncup bunga sudah sedikit layu atau menutup. Lakukan penyerbukan buatan pada bunga betina, terutama bunga yang terdapat pada cabang ke-9 sampai ke-13. Dalam satu pohon setidaknya dapat ditumbuhkan 3-4 calon buah. Lalu diseleksi lagi, sehingga buah yang dipelihara sampai panen cukup 1 sampai 2 per pohon, tergantung ukuran buahnya. Jika ukuran buahnya besar, cukup satu per pohon.

e. Hama & penyakit buah melon


Budidaya melon di daerah tropis seperti Indonesia cukup rentan dengan serangan hama & penyakit. Hama yang biasanya menyerang tanaman buah melon antara lain kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips dan tungau. Sedang penyakit yang menyerang antara lain : antraknosa, busuk buah, busuk batang dan mosaik.
Untuk menghindari serangan hama serta penyakit lakukan kultur teknis seperti rotasi tanaman, pemupukan berimbang serta menjaga sanitasi kebun. Jika hama dan penyakit sudah menyerang semprot dengan pestisida yang cocok. Bisa dengan pestisida organik atau pestisida sintetis. Lakukan penyemprotan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Pemanenan Buah Melon


Biasanya budidaya melon sudah siap dipanen setelah berumur 3 bulan. Ciri-ciri melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain : serat jala pada permukaan kulit tampak jelas & kasar, permukaan kulit sekitar tangkai tampak retak-retak, warna kulit hijau kekuningan & sudah mengeluarkan aroma.

Buah melon sebaiknya dipetik pada tingkat kematangan sebanyak 90% / sekitar 3-7 hari sebelum matang penuh. Hal ini berfungsi untuk memberikan waktu lebih pada distribusi.

Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau / gunting. Tangkai dipotong seperti huruf  T, jadi bagian yang dipotong ialah yang mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 8-11 & dilakukan secara bertahap. Pilih buah yang benar-benar sudah siap dipanen.

Referensi : Cara pemupukan tanaman melon. http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/6755