Nama latin jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus, ini termasuk ke dalam kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya yang menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih ini biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin ini karena, jamur tiram sering disebut jamur kayu.
Ada 2 kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama ialah membuat media tanam & menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi dengan miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap ke-2 adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.
Untuk pemula, biasanya memulai kegiatan budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Sementara untuk pengadaan, baglog yang siap tumbuh diperoleh dengan membeli dari pihak lain. Lalu setelah usaha budidayanya berkembang & volumenya banyak, baru mencoba membuat baglog sendiri.
Dalam tulisan ini akan, kami akan mengulas langkah yang mesti dipersiapkan untuk memulai budidaya jamur tiram putih.
Menyiapkan kumbung
Kumbung / rumah jamur adalah tempat guna merawat baglog & menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan ini harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu & kelembaban.
Kumbung biasanya dibuat dari bambu / kayu. Dinding kumbung dapat dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng / sirap. Jangan menggunakan atap asbes / seng, karena atap tersebut akan mendatangkan panas. Sedang bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Supaya air yang digunakan untuk menyiram jamur dapat meresap.
Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak ini berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak dapat dibuat dari bambu / kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan dengan lorong untuk perawatan.
Rak Sebagai Tempat Menyusun Baglog Jamur |
Ukuran ketinggian ruangan antar rak sebaiknya tak kurang dari 40 cm, rak dapat dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm & panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini dapat memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan ini terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
- Bersihkan kumbung & rak-rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.
- Lakukan pengapuran & penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari, ini sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
- Setelah bau obat hilang, masukkanlah baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Seluruh permukaannya telah tertutupi serabut putih.
Menyiapkan baglog
Baglog adalah media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog ini adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik yang berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberikan lubang. Pada lubang itu jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada usaha budidaya jamur tiram yang skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Tapi bagi petani pemula / petani dengan modal terbatas biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani dapat fokus menjalankan usaha budidaya.
Sekarang, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500.
Cara merawat baglog
Terdapat 2 cara menyusun baglog dalam rak, yaitu diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Ke-2 cara ini mempunyai kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Jika penyiraman berlebihan, air tak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal ini lebih menyita ruang.
Menyusun Baglog Pada Rak |
Berikut cara-cara perawatan budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut;
- Sebelum baglog disusun, bukalah terlebih dahulu cincin serta kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Jika lantai terbuat dari tanah lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.
- Setelah itu, potonglah ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan yang lebih lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup di lantai saja.
- Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan tetesan air. Semakin sempurna pengabutan ini semakin baik. Frekuensi penyiraman 2 sampai 3 kali sehari, tergantung suhu & kelembaban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16 sampai 24 derajat C.
Panen budidaya jamur tiram
Jika baglog yang digunakan permukaannya sudah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1 sampai 2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah dapat dipanen. Baglog jamur dapat dipanen 5-8 kali, jika perawatannya baik. Baglog yang mempunyai bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang / bisa dijadikan bahan kompos.
Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang sudah mekar & membesar. Tepatnya jika ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Tapi tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Jika masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan & tudungnya pecah. Jika sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar