Tampilkan postingan dengan label Menanam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menanam. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 September 2016

Cara Membuat Tabulampot Yang Benar

Cara Membuat Tabulampot - Metode budidaya tanaman buah dalam pot atau istilah kerennya tabulampot dibuat untuk menjawab tantangan keterbatasan lahan. Tanaman buah biasanya yang berpostur tinggi dengan perakaran dalam. Tanaman ini membutuhkan ruang tumbuh yang lumayan luas. Hal ini tentunya menyulitkan bagi masyarakat perkotaan dengan lahannya yang sangat terbatas.

Sejak tahun 1970-an, berkembanglah metode menanam buah dalam lingkungan terbatas / tabulampot. Metode ini terus berkembang, baik dari sisi teknologi ataupun jumlah jenis tanaman buah yang dapat dijadikan tabulampot.

Cara Membuat Tabulampot Yang Benar
Tabulampot
Sekarang, banyak bermunculan nursery-nursery penyedia bibit tabulampot. Dalam banyak pameran pertanian, tabulampot selalu menjadi incaran favorit. Pehobi tertarik pada tabulampot untuk alasan fungsional ataupun estetika.

Jenis jenis tabulampot


Hampir dari semua jenis tanaman buah dapat tumbuh dalam bentuk tabulampot. Tapi tak semua tabulampot bisa menghasilkan buah. Karena meski mampu tumbuh subur, jenis-jenis tanaman tertentu belum dapat berbuah dalam lingkungan tabulampot.

Ada beberapa jenis tanaman buah yang lazim untuk dijadikan tabulampot. Tingkat keberhasilan berbuahnya dikategorikan mudah, sulit & belum berhasil. Beberapa tanaman dengan kategori yang mudah berbuah diantaranya jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji & jambu air. Tanaman yang sulit berbuah antara lain : rambutan, lengkeng, manggis, duku & jambu bol.  Sedang tanaman alpukat serta durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam lingkungan tabulampot.

Menyiapkan bibit tabulampot


Bibit tanaman adalah hal yang sangat menentukan tingkat keberhasilan tabulampot. Ada 2 jenis bibit tanaman, yakni bibit hasil perbanyakan generatif (dari biji) & bibit hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi serta penyambungan).

Untuk budidaya tabulampot sebaiknya gunakanlah bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihan bibit hasil vegetatif adalah sifat tanamannya dapat dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga tingkat keberhasilannya lebih mudah untuk diprediksi. Selain itu, bibit perbanyakan vegetatif lebih cepat berbuah. 
Kekurangan bibit jenis ini akarnya kurang kuat sehingga tanaman mudah roboh / mengalami kekeringan.

Tingkat keberhasilan tabulampot sangatlah ditentukan oleh bibit tanaman. Oleh karena itu, pilihlah bibit yang kita tahu persis sifat-sifatnya saja. Bebas dari hama serta penyakit tanaman. Untuk memastikannya biasanya bibit ini telah memiliki sertifikat dari komunitas / lembaga yang terpercaya.

Menyiapkan media tanam


Media tanam tabulampot ini bermacam-macam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar & untuk menopang postur tanaman. Media tanam tabulampot harus dapat menyimpan air & memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Media tanam yang sering dipakai oleh para pehobi antara lain : campuran tanah, kompos & arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga dengan campuran tanah, pupuk kambing & sekam padi dengan komposisi 1:1:1. Untuk menekan biaya, gunakanlah bahan baku yang banyak ditemui di lingkungan sekitar.

Tanah serta material organik di daerah tropis biasanya mempunyai tingkat keasaman yang cukup tinggi. Jika bahan-bahan media tanam ini terlalu asam campurkan kapur pertanian / dolomit ke dalamnya.

Cara Membuat Tabulampot

Setelah menyiapkan media tanam, selanjutnya siapkan juga pot sebagai wadah. Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen / kayu. Pot dari berbahan tanah liat & kayu sangat baik untuk tabulampot karena mempunyai pori-pori sehingga kelembaban & temperatur media tanam lebih stabil. Tapi kelemahannya bahan-bahan tersebut tak tahan lama.

Wadah tabulampot yang baik harus mempunyai kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase & memudahkan pengawasan supaya akar tanaman tak menembus tanah.

Penanaman bibit tanaman


Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menanam bibit tanaman ke dalam wadah tabulampot :


  • Siapkan juga bahan-bahan media tanam, lalu diayak dan buang kerikil-kerikil yang ada di dalamnya. Campurkan bahan-bahan itu sampai merata.
  • Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga jika tanaman semakin besar pot dapat diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.
  • Letakkan pecahan genteng di dasar pot, satu lapis saja. Lalu letakkan juga satu lapis ijuk / sabut kelapa.
  • Lalu isi dengan media tanam yang sudah disiapkan sampai setengah tinggi pot.
  • Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun / batang bibit tanaman. Lalu buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat ditengah-tengah pot. Timbun dengan media tanam sampai pangkal batang.
  • Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan juga tanaman sudah kuat tertopang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
  • Simpan tabulampot di tempat yang cukup teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi dan sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot ini di tempat terbuka.


Perawatan tabulampot


a. Penyiraman


Tabulampot yang sudah jadi harus di letakkan di tempat terbuka & terkena cahaya matahari sepenuhnya. Di musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari, bisa pagi / sore hari. Pada musim hujan penyiraman cuma dilakukan apabila media tanam terlihat kering. Penyiraman menggunakan selang air / gembor.

Jika jumlah tabulampot banyak, penyiraman dapat diprogram dengan membangun sistem irigasi. Sistem irigasi yang paling cocok ialah irigasi tetes. Irigasi ini irit tenaga kerja, hemat air & mudah dikontrol. Tapi memerlukan investasi yang cukup besar.

b. Pemangkasan


Setidaknya ada 3 tujuan pemangkasan tabulampot yakni pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi & pemangkasan peremajaan. Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru & mengatur postur tanaman supaya sinar matahari dapat menembus semua bagian tanaman. Selain 2 fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika.

Salah satu teori umum dalam pemangkasan bentuk tabulampot adalah 1-3-9. Artinya dalam setiap 1 batang primer ada maksimum 3 batang sekunder & dalam 1 batang sekunder maksimum ada 3 batang tersier. Batang yang dipilih untuk dibiarkan tumbuh adalah yang sehat & kuat, sekaligus juga mempunyai unsur estetika pada tanaman.

Pemangkasan produksi ini berkaitan dengan fungsi produksi tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas air guna merangsang pembungaan. Selain itu, pemangkasan dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit.

Terakhir pemangkasan peremajaan - dilakukan terhadap tanaman yang sudah tua. Pada tabulampot yang sudah tua biasanya dilakukan penggantian media tanam & pot (repotting). Pada fase ini, beberapa cabang perlu dipangkas. Bahkan di kasus-kasus tertentu hanya menyisakan batang primer saja.

c. Pemupukan


Media tabulampot mempunyai cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Selanjutnya dilakukan setiap 3 sampai 4 bulan sekali.

Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa dengan kompos, pupuk kandang / pupuk organik cair. Meski kandungan haranya tak seakurat pupuk kimia, pupuk organik mempunyai unsur hara yang lebih lengkap. Selain itu penambahan bahan-bahan organik akan merangsang aktivitas biologi dalam media tanam.

Pupuk kimia dibutuhkan pada saat-saat tertentu saja. Misalnya di saat pembungaan dan pembuahan dimana tanaman memerlukan unsur-unsur hara makro seperti P & K dalam jumlah banyak. Dan beberapa unsur mikro seperti Ca, Mn, Fe, dll. Dalam pupuk kimia unsur-unsur tersebut dapat dipastikan takarannya.

d. Pengendalian hama & penyakit


Pengendalian hama & penyakit pada tabulampot sebaiknya dilakukan sejak dini, yaitu sejak memilih bibit. Bibit unggul biasanya mempunyai ketahanan terhadap hama & penyakit tertentu. Belilah bibit dari sumber yang terpercaya dan mempunyai sertifikat bibit.

Pencegahan serangan hama & penyakit juga dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam & kebun. Gulma & semak belukar disekitar kebun dapat menjadi sumber hama & penyakit.

Jika tabulampot sudah kadung terserang hama / penyakit, langkah pertama dapat diberantas secara manual. Misalnya dengan memungut ulat yang menyerang / memangkas dahan yang terkena penyakit.

Pada saat tabulampot berbuah, lindungi buah dengan plastik / jaring pelindung. Atau juga bisa dengan memasang perangkap hama, seperti : penggunaan hormon feromon untuk memerangkap lalat buah.

Penyemprotan tabulampot dengan pestisida menjadi dilema, biasanya tabulampot ditanam di pekarangan yang dekat dengan pemukiman. Pestisida kimia ini tentunya akan sangat berbahaya & mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, gunakanlah selalu pestisida organik.

Apabila sudah terpaksa, penyemprotan dengan pestisida kimia dapat dilakukan. Lakukan dengan hati-hati, baca aturan dan dosis pakainya secara seksama dan mendetail. Penyemprotan hendaknya dilakukan secara terbatas.

e. Pergantian media & pot


Tabulampot yang sudah mencapai ukuran tertentu perlu dipindahkan. Ruang tabulampot harus cukup untuk menopang ruang gerak tanaman. Pemindahan dilakukan sekaligus dengan pergantian media tanam.

Pergantian media tanam pada tabulampot tak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar saja. Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan. Misalnya dengan pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi lebih padat.

Akar yang panjangnya lebih dari 25 cm wajib dipangkas. Kepadatan akar juga harus dikurangi, Bersamaan dengan pemangkasan akar, daun & batang juga dipangkas untuk mengurangi penguapan.

Video dari youtube.com



Demikianlah pembahasan mengenai tanaman tabulampot semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi kamu semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Selasa, 16 Agustus 2016

JARWO SUPER MAMPU MENDONGKRAK PANEN PADI SAMPAI 14 TON PER HEKTAR

Jarwo Super Mampu Mendongkrak Panen Padi - Baru-baru ini Badan Litbang Kementerian Pertanian mempublikasikan hasil dari penelitian budidaya padi dengan sistem jajar legowo super (jarwo super). Hasilnya sangat mencengangkan, metode jarwo super mampu mendongkrak hasil panen padi sampai 14,4 ton per hektar.

Penelitian dilakukan di Indramayu, dengan menggunakan beberapa varietas padi yang memperlihatkan 3 hasil berbeda-beda. Varietas inpari HBD menunjukkan hasil panen tertinggi sebanyak 14,4 ton per hektar. Sedang varietas inpari 30 Ciherang Sub-1 & Inpari 33 masing-masing 13,9 & 12,47 ton per hektar.

JARWO SUPER MAMPU MENDONGKRAK PANEN PADI SAMPAI 14 TON PER HEKTAR
Jarwo Super Mendongkrak Panen Padi
Meski budidaya tersebut masih dilakukan di lahan penelitian, tapi diperkirakan produktivitas rata-rata dengan metode jarwo super ini mampu menghasilkan 10 ton per hektar. Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan dengan metode jarwo biasa yang produktivitas rata-ratanya sekitar 6 ton per hektar.

Jajar legowo legowo / sering disebut jarwo merupakan metode menanam padi dengan merekayasa jarak tanam. Dalam budidaya padi ini biasanya tanaman yang ada di pinggir sawah menghasilkan panen lebih banyak dibandingkan yang ada ditengah. Dengan sistem jarwo jarak penanaman padi direkayasa seolah-oleh semua tanaman ada di pinggir sawah. Kemudian apa bedanya dengan jarwo super?

Mengenal sistem jarwo super




  1. Secara prinsip metode jarwo super ini sama dengan jarwo biasa. Perbedaannya dalam jarwo super beberapa variabelnya dibuat lebih optimal. Setidaknya ada 4 hal yang harus diterapkan secara ketat dalam sistem jarwo super. Berikut ini uraiannya:
  2. Penggunaan benih unggul - Benih yang digunakan untuk sistem jarwo super ini harus benih unggul. Benih unggul yang sudah di uji coba antara lain inpari HBD, 30 Ciherang Sub-1 & Inpari 33.
  3. Penerapan biodekomposer - Sebelum tanah diolah terlebih dahulu berikan biodekomposer guna mengomposkan jeramai sisa panen terdahulu. Biodekomposer mempercepat proses pengomposan jerami dari sekitar 2 bulan menjadi hanya 1 sampai 2 minggu.
  4. Penggunaan pupuk hayati - Pupuk hayati adalah pupuk yang berisi mikroorganisme hidup yang berfungsi penambat nitrogen serta meningkatkan kesuburan tanah. Aktivitas mikroorganisme dalam pupuk hayati ini membantu meningkatkan penyerapan zat hara tanah oleh tumbuhan.
  5. Pengendalian hama & penyakit tanaman terpadu - Menerapkan pengendalian hama & penyakit dengan menggunakan pestisida alami dan pestisida sintetis secara berimbang. Pestisida yang alami memiliki dampak racun yang lebih rendah serta aman bagi hewan dan manusia. Sehingga mikroba atau serangga yang berguna bagi padi tak ikut mati terbasmi.
  6. Mekanisasi pertanian - Menggunakan mesin-mesin pertanian guna proses pemanenan seperti combine harvester. Mesin pertanian mampu menekan bulir padi yang hilang pada proses pemanenan. Sehingga budidaya menjadi lebih efisien & produktivitas pun meningkat.


Demikianlah pembahasan mengenai Jarwo Super Mampu Mendongkrak Panen Padi Sampai 14 Ton Perhektar semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi kamu semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Jumat, 01 Juli 2016

Cara Menanam Jagung Dengan Cara Tanpa Olah tanah

Cara Menanam Jagung Dengan Cara Tanpa Olah Tanah - Ada banyak macam cara menanam jagung, salah satunya dengan menerapkan cara tanpa olah tanah (TOT). Pengertian tanpa olah tanah di sini ialah cara penanaman tanpa perlakuan persiapan lahan seperti pembalikan & penggemburan tanah terlebih dahulu, cuma diperlukan lubang untuk membenamkan benih ke dalam tanah.

Cara Menanam Jagung Dengan Cara Tanpa Olah tanah
Hamparan Jagung
Di negara maju, penanaman tanpa olah tanah biasanya memakai alat planter. Sedang di Indonesia biasanya cukup dengan menggunakan tugal. Tugal dibutuhkan guna melubangi permukaan tanah tempat benih ditanam.

Perlu diketahui, cara menanam jagung tanpa olah tanah ini tak bisa diterapkan di semua jenis lahan. Hanya lahan yang mempunyai tingkat kegemburan tertentu yang cocok untuk cara ini. Tanah yang keras tak bisa menerapkan metode tanpa olah tanah.

Biasanya, metode tanpa olah tanah cocok diterapkan di lahan sawah dan bekas tanaman padi yang sudah selesai di panen. Dapat diterapkan di sawah tadah hujan / sawah beririgasi teknis yang ingin menerapkan rotasi tanaman. Jerami bekas tanaman padi sangatlah berguna sebagai mulsa untuk tanaman jagung.

Kelebihan & kekurangan cara TOT


Cara menanam jagung dengan cara tanpa olah tanah mempunyai kelebihan & kekurang. Berikut ini kelebihan penerapan cara tanpa olah tanah:

  • Menyingkat waktu budidaya karena petani tak perlu melakukan pengolahan tanah terlebih dahulu.
  • Menghemat ongkos tenaga kerja
  • Menghindari kerusakan tanah, lantaran tanah yang terlalu sering dibalik & digemburkan akan mengalami pengerasan dalam jangka panjang. Selain itu tanah yang dibajak / digemburkan akan terbuka, sehingga ada potensi hilangnya mineral tanah.
  • Mengurangi erosi lapisan hara tanah di bagian atas karena proses pengolahan

Sementara itu kekurangan metode tanpa olah tanah antara lain:

  • Ada kemungkinan tanah sudah ditumbuhi gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
  • Karena tanah tak dibuka ada kemungkinan sisa-sisa hama yang masih berkembang biak di atas lahan, dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman berikutnya.

Persiapan Lahan Untuk Menanam Jagung


a. Penyiapan mulsa jerami

Langkah persiapan yang dibutuhkan adalah pembersihan lahan. Bersihkan jerami sisa panen padi dari lahan dengan cara merajang / mencacahnya. Lalu taburkan secara merata di atas permukaan lahan. Jerami ini berfungsi sebagai mulsa penutup tanah.


b. Penyiapan drainase

Siapkanlah drainase di lahan yang akan digunakan. Drainase dibuat berbentuk garis lurus dengan jarak antar ruas sekitar 2 meter. Tujuan pembuatan drainase ini untuk membuang kelebihan air, karena tak ada pengolahan tanah, seperti peninggian bedeng tanam. Jangan sampai lahan terendam air.

c. Pembersihan gulma

Gulma menjadi faktor yang lumayan mengganggu dalam metode tanpa olah lahan. Jika lahan yang kita gunakan ditumbuhi gulma sebaiknya terapkan pembersihan gulma menggunakan herbisida. Apabila gulmanya lumayan banyak, gunakan herbisida sistemik yang dapat membasmi gulma sampai ke akarnya. Silahkan gunakan merk herbisida yang sesuai dengan kebutuhan kamu (kami tak menyebutkan merk) dan gunakan sesuai dengan takaran yang dianjurkan.

Setelah 3 hari kontrol kembali lahan, apakah masih ada gulma / tidak. Jika masih ada gulma lakukan lagi penyemprotan. Seminggu setelah penyemprotan herbisida, lahan sudah siap untuk ditanami.

d. Pemupukan & pengapuran

Jika bekas lahan yang digunakan kurang subur, dapat ditambahkan penambahan pupuk organik. Boleh pupuk kompos / pupuk kandang. Pupuk ditaburkan dalam bentul larik, sesuai dengan baris lubang tanam. Dosis pada pupuk organik untuk tanaman jagung sekitar 1,5-2 ton per hektar. Jika perlu dapat lakukan pengapuran, cara menebarkan kapur sama dengan pupuk dalam bentuk larikan. Dosis pengapuran sekitar 300 sampai 400 kg per hektar.

Tahapan Penanaman Jagung


a. Penyiapan benih

Gunakan benih unggul yang mempunyai tingkat keberhasilan tumbuh lebih dari 95%. Penyiapan benih sebaiknya mengikuti anjuran produsen benih itu. Untuk benih jagung yang bukan dari pabrikan, benih dapat disiapkan terlebih dahulu dengan cara merendam terlebih dahulu dengan insektisida. Gunannya supaya benih terlindung dari serangan penyakit. Untuk benih yang diproduksi pabrik biasanya sudah dicampur dengan insektisida, penampakan benih biasanya berwarna merah, sehingga tak perlu perendaman dengan insektisida.

b. Pengaturan jarak tanam

Jarak tanam untuk tanaman jagung di dalam satu baris sekitar 20 cm, sedang jarak antar baris 70 sampai 75 cm. Jika bedengan yang dibuat selebar 2 meter, akan ada setidaknya 3 baris tanaman jagung dalam satu bedeng.

c. Penanaman

Penanaman benih dapat dilakukan maksimal seminggu setelah pemberian pupuk organik & pengapuran. Lubang tanam dibuat dengan tugal / mesin planter. Kedalaman lubang tanam sekitar 3 sampai 5 cm. Masukkan 2 benih jagung ke dalam satu lubang tanam. Lalu tutup dengan dengan tanah, jangat dipadatkan.
Siapkan juga untuk tempat penyemaian benih secara terpisah, gunanya untuk menyulam tanaman jagung yang gagal tumbuh. Supaya tanaman hasil sulaman mempunyai umur yang sama dengan tanaman yang sudah ditanam di lahan.

Periksa pertumbuhan benih setelah seminggu. Lalu sulam benih yang gagal tumbuh dengan bibit yang sudah disemaikan di tempat terpisah. Usahakan penyulaman dilakukan dengan tanaman yang seumur.

d. Pemberian pupuk tambahan

Pemupukan tambahan dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam satu masa tanam tergantung dari tingkat kesuburan tanah serta jenis benih yang digunakan. Jagung hibrida biasanya membutuhkan pemupukan yang lebih banyak dibandingkan jagung biasa.
Jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman jagung mesti memenuhi unsur N, P dan K. Unsur N dapat didapatkan dari urea, unsur P dari SP-36 dan unsur K dari KCl. Takaran pupuk untuk budidaya jagung berdasar anjuran Balitbangtan per hektarnya ialah 350 kg Urea + 200 kg SP-36 + 100 kg KCl.

Jika kesulitan mendapatkan KCL, unusr K bisa diperoleh dari pupuk NPK. Dengan takaran sebagai berikut , 400 kg NPK 15:15:15 + 270 kg urea + 80 kg SP-36 untuk tiap hektarnya. Untuk frekuensi pemukan 2 kali, berikan pada 10 dan 35 hari setelah tanam (hst). Untuk frekuensi pemupukan 3 kali berikan pada umur 7-10 hst, 28-30 hst & 40-45 hst.

Pengairan


Pengairan yang paling mudah digunakan untuk penanaman jagung di lahan sawah ialah dengan sistem penggenangan. Bagian yang digenangi air cuma bagian parit drainase saja bukan keseluruh lahan. Caranya alirkan air ke saluran drainase yang sudah dibuat. Biarkan air meresap di tanah bedengan. Setelah tanah tampak basah, keluarkan kembali air dari saluran drainase.

Ada 5 fase pertumbuhan tanaman jagung yang membutuhkan pengairan, yaitu fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan vegetatif, fase pembungaan, fase pengisian biji & fase pematangan.

Panen Jagung dan Pasca Panen Jagung

Cara Menanam Jagung Dengan Cara Tanpa Olah tanah
Jagung yang sudah dipetik saat panen
Tanaman jagung dapat dipanen sekitar 100 HST, tergantung dari jenis benih yang digunakan. Secara fisik jagung yang siap panen terlihat dari daun klobotnya yang sudah mengering, berwarna kekuningan. Panen yang dilakukan sebelum / setelah masa fisiologinya akan berakibat pada komposisi kimia jagung yang menentukan kualitasnya.

Setelah panen, jagung mesti dikeringkan terlebih dahulu. Cara pengeringan yang paling umum ialah dengan menjemurnya di ladang bersama-sama dengan klobotnya. Atau dapat juga dikupas kelobotnya kemudian jagung dijemur di lantai / di atas terpal.
Kerusakan masih dapat terjadi ketika proses pengeringan terutama jika panen dilakukan di musim hujan. Jagung yang masih basah sangat rentan dengan serangan jamur / cendawan. Jamur dapat merusak hasil panen sampai lebih dari 50%.

Selasa, 28 Juni 2016

Artikel Cara Menanam Bawang Merah Di Dalam Polybag

Cara Menanam Bawang Merah - Kali ini kita akan membahas tentang cara menanam bawang merah yang sangat mudah & praktis yaitu dengan menggunakan metode media polibag, kenapa menggunakan polybag? karena metode demikian lah yang terbilang sangat praktis serta mudah dan dapat kamu tanam dimana pun dan dihalaman rumah maupun di pekarangan pun bisa karena sangat parktis dan simple.

cara menanam bawang merah di dalam polybag


Dari sebagian besar masyarakat yang tinggal di perkotaan, pastinya tidaklah memiliki lahan yang sangat lah cukup luas untuk menanam & membudidayakan tanaman bawang merah ini. Apalagi pada saat ini untuk tanaman pada bawang merah ini sangatlah mahal harganya pastinya dibeli juga karena bawang merah merupakan salah satu kebutuhan pokok sebagai bumbu-bumbu masakan dapur yang sangat dibutuhkan.

Nah, berikut ini adalah langkah – langkah cara menanam bawang merah yang benar serta mudah untuk bisa dilakukan dalam media lahan yang secukupnya yaitu dengan media polibag yang jauh lebih praktis dan simple, simaklah ulasannya di bawah ini:

Persiapan Media Tanam Bawang Merah


Dalam proses menanam untuk tanaman bawang merah hal yang awal perlu untuk dilakukan adalah dengan menyiapkan media tanam. Untuk media tanam ini yang dilakukan adalah dengan mencampurkan tanah dengan pupuk kandang, kompos serta juga pupuk lainnya dengan ukuran perbandingan yaitu 1 x 1 x1 sejumlah 3 gram setiap polibagnya. Setelah semua tercampur lalu disiram air dan kemudian diamkan selama 1-2 hari serta memakai polibag dengan ukuran antara 30 cm x 40 cm.

Penanaman Serta Pemupukan


Untuk langkah selanjutnya adalah menanam bawang merah yaitu proses penanaman dan pemupukan. Untuk penanaman ini dilakukan di dalam polibag sejumlah 3 bibit dan dengan jarak 15 cm, umbi yang ditanam harus yang telah disemai dan juga memiliki akar. Sedangkan pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK sejumlah 1 gram / polibag yang diberikan 6 minggu dengan cara dicairakan & dicampurkan kewadah kemudian disiram secara rutin. Lalu polibag yang sudah ditanam ditempatkan di lokasi yang terkena cahaya matahari langsung.

Pemeliharaan Pada Tanaman Bawang Merah


Untuk langkah selanjutnya dalam artikel menanam bawang merah dengan menggunakan polibag adalah dengan pemeliharaan. Untuk pemeliharaan ini dilakukan dengan cara penyiraman & juga perawatan di tanaman bawang merah, penyiraman ini dilakukan 2 kali sehari & jangan terlalu sering di siram, hal ini karena akan bisa menghambat pertumbuhan pada umbi & membuat umbi cepat tua, sedang untuk pengendalian penyakit bisa dilakukan dengan penyemprotan dengan menggunakan peptisida nabati.

Masa Pemanenan Bawang Merah


Untuk langkah terakhir dalam menanam bawang merah adalah tahap pemanenan. Untuk pemanenan pada tanaman bawang merah ini mempunyai tanda yang sangatlah mudah, kamu dapat melihat tandanya yang pada daunnya mulai menguning dan umbinya keluar dari permukaan tanah. Untuk tanaman bawang merah ini biasanya sudah bisa dipanen 3 bulan setelah penanaman atau 100 hari bisa di panen untuk benih yang sangatlah bagus. Untuk pemanenan ini dilakukan ketika musim kemarau / dalam tanah keadaan yang kering, pemanenan tanaman bawang merah ini dilakukan dengan cara dicabut setelah itu lalu dijemur dengan cahaya matahari yang cukup panas.

Selasa, 21 Juni 2016

Cara Menanam Cabe Rawit Yang Baik

Cara Menanam Cabe Rawit - Cabe rawit (bahasa latin Capsicum frutescens) merupakan tanaman berasal dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di wilayah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai 500 meter dpl. Meski begitu, cabe rawit dapat tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman ini akan berkurang.

Cara Menanam Cabe Rawit

Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih dapat berbuah. Hanya saja, periode panennya lebih sedikit dibandingkan dataran rendah. Selain itu, produksi biji pada buah cabe rawit ini lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan / kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya tapi bobot buah menjadi ringan.

Cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia beragam jenisnya. Secara umum, masyarakat mengenal cabe rawit putih & cabe rawit hijau. Padahal tiap tempat memiliki macam cabe rawit yang berbeda-beda.


Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibandingkan cabe besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meski hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Kali ini kami akan menguraikan kiat-kiat cara menanam cabe rawit yang baik, mulai dari pemilihan benih sampai penanganan panen.


Pemilihan benih cabe rawit


Dewasa ini sudah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Mesti memilih benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Jika sulit didapatkan atau harganya mahal, kita dapat menyeleksi benih cabe rawit sendiri.

Benih cabe rawit dapat diperoleh dari hasil panen sebelumnya. Gunakan buah dari hasil panen ke-4 sampai ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya mempunyai biji yang optimal. Pada hasil panen pertama hingga ke-3, biji dalam buah cabe rawit biasanya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tetapi ukurannya kecil-kecil.


Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilihlah beberapa tanaman yang sehat & terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit serta hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua di pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah sampai mengering di pohon.


Setelah buah dipetik, dipotong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang ada pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil biji di bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas.


Lalu rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang cocok jadi benih ialah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji itu hingga kering, kira-kira selama 3 hari.


Kecuali untuk benih organik, kita dapat memberikan fungisida untuk menghindari serangan jamur. Kemudian simpan benih ditempat yang kering & masih memiliki sirkulasi udara. Jika penyimpanannya benar, benih cabe rawit dapat bertahan hingga dua tahun.


Benih yang baik memiliki daya tumbuh hingga 80 %. Semakin lama benih disimpan, daya tumbuhnya akan terus berkurang. Jika daya tumbuhnya kurang dari 50 %, sebaiknya jangan gunakan benih tersebut.


Penyemaian benih cabe rawit


Kebutuhan benih untuk setiap hektarnya lahan budidaya cabe rawit sekitar 0,5 kg. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberikan naungan untuk menghindari terik matahari langsung, kucuran hujan deras serta terpaan angin.


Siapkan polybag berukuran 5×10 cm kemudian isi dengan media persemaian hingga ¾ bagiannya. Media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam serta kompos dengan perbandingan 1:1:1. Diayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut & aduk secara merata.


Setelah media persemaian sudah siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang pertumbuhan. Lalu masukkan benih ke dalam polybag sedalam 0,5 cm, tutuplah permukaannya dengan media tanam.
Penyiraman dilakukan setiap pagi & sore. Agar kucuran air tak merusak media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran. Lalu siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya menetes ke permukaan polybag.


Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah 2 minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4 sampai 6 helai atau kira-kira berumur 1 sampai 1,5 bulan.


Pengolahan tanah & penanaman


Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga saat bibit cabe rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai.


Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul / membajak lahan sedalam kira 40 cm. Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanahnya.


Kemudian buatlah bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan ini selebar 60 cm. Campurkan pupuk organik, berupa kompos / pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. Jika tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya.


Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, tapi harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa dapat merugikan.


Sebagai alternatifnya dapat digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih supaya pemakaian jerami tak mengundang hama dan penyakit.


Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam 2 baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari serta sirkulasi udara.
Pindahkan bibit dalam polybag semai ke dalam lubang tanam dengan menyobek / mencopot polybag semai. Lalu siram dengan air untuk menjaga kelembabannya. Pemindahan bibit hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan bisa selesai dalam sehari.


Perawatan budidaya cabe rawit


Penyiraman diperlukan ketika musim kemarau saja. Jika konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit bisa mati. Pengairan dapat dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap 2 minggu sekali.


Pemukan susulan ditambahkan setelah tanaman berusia 1 bulan sejak di bibit ditanam. Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan dapat menggunakan pupuk organik cair / kompos. Berikan pupuk cair yang sudah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman. Sedang pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan urea & NPK sebagai pupuk tambahan.


Perawatan lain yang diperlukan ialah penyiangan. Karena budidaya cabe rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan mesti dilakukan lebih intensis. Upayakan bedengan untuk besih dari gulma.


Pengendalian hama & penyakit


Tanaman cabe rawit sebenarnya agak tahan terhadap serangan hama. Tapi bukan berarti kebal sama sekali. Hama yang menyerang cabe besar dapat juga menyerang tanaman cabe rawit. Hama tersebut antara lain, aphid, lalat buah, kepik, dll.


Sedang penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah patek, kerdil, keriting daun & busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi. Untuk pengendalian lebih lanjut.


Pemanenan cabe rawit


Cabe rawit sudah mulai berbuah & bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen dapat berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen di periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15-18 kali.


Tapi semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tak ekonomis lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara sampai berumur 12 bulan. Budidaya yang baik dapat menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha.


Pemanenan sebaiknya dilakukan di pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya. Buah cabe rawit yang dikehendaki ialah yang bentuknya ramping & padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas & dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar namun kopong.