Budidaya Buah Naga |
Saat ini ada beberapa spesies tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan. Jenis jenis buah naga adalah sebagai berikut:
- Hylocereus undatus kulitnya merah dengan daging buah putih,
- Hylocereus polyrhisus kulit merah dengan daging buah merah,
- Hylocereus costaricensis kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan,
- Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih.
Budidaya buah naga ini sangat cocok dengan kondisi iklim serta alam Indonesia. Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian 0-350 meter dpl dengan curah hujan sekitar 720 mm setiap tahunnya. Suhu udara ideal untuk pertumbuhan buah naga berkisar 26-36 derajat celcius.
Memilih bibit buah naga
Tanaman buah naga dapat diperbanyak dengan cara generatif & vegetatif. Cara generatif adalah memperbanyak tanaman dari biji. Benih buah naga diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit sulit & biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman.
Cara vegetatif relatif lebih banyak digunakan karena lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara vegetatif ini lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk dapat dipastikan menurun pada anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:
Penyetekkan dilakukan terhadap batang / cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna supaya hasil setek dapat berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu.
Pilihlah batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu & sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang ini akan jadi batang utama tanaman.
Pemotongan dilakukan atas batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
Potong potong batang calon bibit buah naga dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong dengan rata, sedang pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Ini berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Potongan setek harus mempunyai setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek dapat lebih pendek tapi konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
Biarkan batang setek yang sudah dipotong-potong tersebut sampai getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih basah dapat menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur batang setek dapat dicelupkan pada larutan fungisida.
- Siapkan juga bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek ini.
- Siram bedengan / polybag yang sudah diisi dengan media tanam. Lalu tancapkan bagian yang runcing dari setek ke dalam media tanam sedalam 5 cm.
- Berikan naungan / sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan juga penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
- Setelah 3 minggu, tunas pertama akan mulai tumbuh dan naungan / sungkup harus dibuka supaya bibit mendapat cahaya matahari penuh.
- Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung sampai 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50 sampai 80 cm.
Persiapan budidaya buah naga
Kebutuhan bibit untuk membudidayakan buah naga seluas satu hektar sekitar 6000-1000 bibit. Jumlah bibit yang dibutuhkan tergantung pada metode tanam serta pengaturan jarak tanam. Kali ini kami membahas metode budidaya buah naga dengan tiang panjat tunggal. Dengan sistem ini, dibutuhkan tiang panjat sebanyak 1600 batang dengan kebutuhan bibit tanaman mencapai sebanyak 6400 bibit tiap hektar.
a. Pembuatan tiang panjat
Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat dibutuhkan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat permanen dari beton. Bentuk tiangnya dapat pilar segi empat / silinder dengan diameternya sekitar 10-15 cm.
Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga biasanya berukuran 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam dengan kedalaman 50 cm supaya kuat berdiri. Di ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu / besi membentuk ‘+’. Lalu tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban motor bekas. Sehingga bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil.
Buatlah tiang panjat tadi secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedang jarak antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buatlah saluran drainase sedalam 25 cm.
b. Pengolahan tanah tanaman buah naga
Setelah tiang panjat sudah disiapkan, buatlah lubang tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan kedalaman sampai 25 cm. Posisi tiang panjat persis terletak ditengah-tengah lubang tanam tadi.
Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian guna menambah porositas tanah. Tambahkan pupuk kompos / pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 10-20 kg. Tambahkan juga dolomit / kapur pertanian sebanyak 300 gram, karena buah naga membutuhkan banyak kalsium. Diaduk bahan-bahan tersebut sampai merata.
Timbun kembali lubang tanam dengan campuran media di atas. Lalu siram dengan air sampai basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan juga lubang tanam yang sudah ditimbun kembali tersinari matahari & mengering.
Setelah 2-3 hari, berikan juga pupuk TSP sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang penyangga. Biarkan selama kurang lebih 1 hari. Sekarang lubang tanam sudah siap untuk ditanami.
Penanaman bibit buah naga
Untuk satu tiang panjat ini diperlukan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman panjangnya sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian / polybag. Gali tanah sedalam 10-15 cm / disesuaikan dengan ukuran bibit. Lalu bibit diletakkan pada galian tersebut & ditimbun dengan tanah sambil dipadatkan.
Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tadi sehingga menempel di tiang panjat. Lakukan pengikatan tiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20 sampai 30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pada pertumbuhan tanaman dan agar tak melukai batang.
Pemupukan & perawatan tanaman buah naga
a. Pemupukan
Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang diperlukan harus mengandung banyak unsur nitrogen (N). Pada fase berbunga / berbuah gunakan pupuk yang banyak mengandung fosfor (P) & kalium (K). Pemakaian urea tak dianjurkan untuk memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.
Pemupukan dengan pupuk kompos / pupuk kandang dilakukan tiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada saat berbunga & berbuah berikan pupuk tambahan NPK & ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Di tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahannya berupa pupuk organik cair, pupuk hayati / hormon perangsang buah dapat diberikan untuk memaksimalkan hasil.
b. Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga dapat menggunakan gembor / irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air & tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar.
Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan cara merendam parit selama kurang lebih 2 jam. Jika penyiraman dilakukan dengan gembor, tiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari pada musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah.
Penyiraman dapat dikurangi atau dihentikan saat tanaman mulai berbunga & berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan guna menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah dapat maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering & tanaman layu karena kurang air.
c. Pemangkasan
Ada setidaknya 3 tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yaitu pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi & pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan di batang bibit tanaman. Tanaman yang baik mempunyai batang pokok yang panjang, besar & kokoh. Untuk mendapat itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh di bawahnya sebaiknya dipotong saja.
Pemangkasan guna membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3 sampai 4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi & tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada pada bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.
Pemangkasan peremajaan dilakukan atas cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya sudah berbuah 3 sampai 4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini dapat dijadikan sumber bibit tanaman.
Hal yang perlu kamu perhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya tanaman buah naga tumbuh tak teratur.
Upayakan supaya tunas-tunas yang dipilih dapat membentuk tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tak terlalu rimbun & batang yang ada di bawah tajuk dapat terkena sinar matahari dengan maksimal.
Panduan untuk budidaya buah naga
Pemanenan buah naga
Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya dapat mencapai 15 sampai 20 tahun. Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali di bulan ke 10 sampai 12 terhitung setelah tanam. Tapi apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya mampu mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tak langsung bisa optimal.
Satu tanaman biasanya menghasilkan buah 1 kg. Dalam satu tiang panjat ada 4 tanaman. Berarti dengan jumlah tiang 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6 samai 7 ton buah naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses dapat menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun.
Ciri-ciri buah yang siap dipanen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, dan warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil & pangkal buah menguncup / berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.
Demikianlah pembahasan mengenai tips budidaya buah naga semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi kamu semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.