Kamis, 23 Juni 2016

Cara Benar Budidaya Ikan Cupang

Cara Benar Budidaya Ikan Cupang - Ikan cupang adalah salah satu ikan hias yang mudah dipelihara. Untuk budidaya ikan cupang tak memerlukan tempat luas serta modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai usaha rumahan.


Cara Benar Budidaya Ikan Cupang
Ikan Cupang
Ikan cupang (Bahasa latin : Betta sp) adalah ikan air tawar dari daerah tropis. Banyak ditemukan di daerah perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok, habitatnya ada di rawa-rawa, danau & sungai yang arusnya tenang.
Salah satu keistimewahan ikan cupang ini adalah daya tahannya. Sanggup hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Ikan cupang bisa dipelihara dalam toples kecil tanpa menggunakan aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang mempunyai rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut dapat membuatnya bertahan pada lingkungan miskin oksigen.


Jenis ikan cupang


Dilihat dari kecamata para pehobi dikenal 2 macam ikan cupang, yaitu cupang hias dan cupang adu. Cupang hias ini dipelihara untuk dinikmati keindahan bentuk, warna serta gerakannya. Sedangkan cupang adu dipelihara untuk di adu. Perlu diketahui, di beberapa negara mengadu cupang termasuk tindakan ilegal.

Cupang hias & cupang adu dibedakan berdasar bentuk & sifat agresifitasnya. Untuk mengetahui lebih jauh silahkan lihat cupang hias vs cupang adu.

Masyarakat ilmiah mencatat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang ada di bumi kita ini. Namun tak semua dari spesies tersebut populer sebagai ikan peliharaan. Spesies ikan cupang yang beredar di pasaran kebanyakan berasal dari kelompok splendens complex, yang terdiri dari : Betta splendens, Betta stiktos, Betta mahachai, Betta smaragdina & Betta imbellis. Serta varian hasil silangan dari spesies-spesies itu. Lihat juga jenis-jenis ikan cupang.


Memilih indukan ikan cupang


Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang mesti disiapkan adalah mendapatkan indukan / bibit berkualitas. Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit & cacat bawaan. Simpan indukan jantan & betina di tempat terpisah.


Tips membedakan cupang jantan & betina!


Jantan: gerakannya lincah, sirip & ekor lebar mengembang, warna cerah, tubuhnya lebih besar. Betina: gerakannya lebih lamban, sirip & ekor lebih pendek, warna kusam, tubuh lebih kecil.

Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan & betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun ciri-ciri indukan yang sudah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut:


Untuk cupang jantan:


a. Berumur setidaknya 4-8 bulan;
b. Bentuk badan panjang;
c. Siripnya panjang & warnanya terang atraktif;
d. Gerakannya agresif & lincah;


Untuk cupang betina:


a. Berumur setidaknya 3-4 bulan;
b. Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
c. Siripnya pendek & warnanya kusam tidak menarik
d. Gerakannya lambat


Pemijahan ikan cupang

Cara Benar Budidaya Ikan Cupang
Wadah untuk ikan cupang
Setelah indukan jantan serta indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik / akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat si ikan cupang betina. Sediakan juga tumbuhan air seperti : kayambang.

Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang dapat menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasar pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya bisa dipanen 30-50 ikan cupang hidup.

Indukan jantan dapat dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2 sampai 3 minggu. Sedang indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Jika dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi oleh kelamin betina.


Berikut adalah langkah-langkah pemijahan ikan cupang:



  1. Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10 sampai 15 cm. Sebagai catatan, gunakan air tanah / air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai setidaknya selama semalam. Hindari penggunaan air dalam kemasan / air PAM yang berbau kaporit.
  2. Tambahkan ke dalam wadah itu tanaman air, sebagai tempat burayak berlindung. Tetapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat, karena tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada di dalam air.
  3. Masukkan ikan cupang jantan yang sudah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama sehari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang telah dibuahi. Untuk memancing si jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening / bekas gelas aqua dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan ada.
  4. Setelah indukan jantan sudah membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7 sampai 10 pagi / pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif saat kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran / letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang & suara bising.
  5. Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, hal ini karena yang bertanggung jawab membesarkan & menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang sudah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
  6. Setelah kurang lebih sehari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari ke depan maka burayak tak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
  7. Setelah 3 hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina / daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena pakan akan mengotori air & menyebabkan kematian pada burayak.
  8. Indukan jantan baru diambil setelah burayak sudah berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar & berikan kutu air yang lebih besar / larva nyamuk.
  9. Setelah 1,5 bulan, ikan sudah dapat dipilah berdasar jenis kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan-ikan itu ke wadah pembesaran.



Pakan ikan cupang


Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang ialah kutu air , cacing sutera &n larva nyamuk. Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya 3 sampai 4 kali sehari. Semakin sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tetapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang dapat mengakibatkan berkembangnya penyakit.

Kutu air dapat diperoleh dari selokan-selokan yang tergenang, / membelinya dari toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita dapat membudidayakan kutu air sendiri.


Perawatan ikan cupang


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan banting. Dapat dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan atas kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi serta filter pembersih. Supaya ikan bisa berkembang sempurna & selalu dalam kondisi bugar. Terutama untuk perawatan ikan kontes.

Tak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang sudah dewasa dalam satu akuarium. Terlebih jika ukuran akuariumnya kecil dan tak ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tak mulus dan warnanya kurang keluar.

Khusus untuk ikan cupang aduan, kita dapat memasukkannya ke dalam toples kaca kecil. Berdasar beberapa pengalaman, supaya ikan lebih agresif simpan di tempat yang gelap. Jangan meletakkan toples ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi siap untuk menyerang dan membenturkan dirinya ke kaca. Berikan sekat tak tembus pandang di antara toples-toples tersebut.

Gantilah air yang ada dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada penumpukan kotoran & sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut dapat menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar