Senin, 20 Juni 2016

Panduan budidaya papaya

Panduan budidaya papaya - Pepaya atau Carica papaya adalah buah buahan tropis. Tanaman ini diyakini berasal dari daerah tropis di benua Amerika. Dari tempat ini menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Budidaya pepaya dapat dilakukan di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Tapi ketinggian lahan optimalnya berkisar antara 50 - 700 meter dpl. Tanaman ini menghendaki curah hujan sekitar 1.000 – 2.000 mm per tahun yang merata sepanjang tahun. Pada daerah bermusim kering pohon pepaya masih dapat berbuah dengan bantuan penyiraman teratur.


Panduan budidaya papaya


Drainase tanah yang baik sangat dibutuhkan dalam budidaya pepaya. Genangan air akan menyebabkan busuk akar di tanaman pepaya. Tanaman ini menghendaki tanah gembur dengan porositas yang baik serta pH tanah sekitar 6-7.


Sifat tanaman pepaya


Pepaya merupakan tanaman perdu yang mampu tumbuh sampai 3 meter. Batang pepaya berongga, jaringannya lunak serta berair. Tanaman ini memiliki akar tunggang & akar samping yang lunak. Pertumbuhan akar dangkal & agak lemah.


Bunga pepaya tumbuh di ketiak daun, baik berupa bunga tunggal ataupun rangkaian. Ada tiga jenis bunga pepaya, yaitu : bunga jantan, bunga betina & bunga sempurna (memiliki putik & benang sari atau hemafrodit).


Berdasar sifat bunga, dikenal pohon pepaya jantan, pohon betina & pohon sempurna. Pohon pepaya jantan tak akan menghasilkan buah, sedang pohon pepaya betina akan menghasilkan buah yang membulat, daging buahnya tipis. Buah pepaya yang dikehendaki dengan bentuk memanjang dihasilkan dari pohon pepaya yang sempurna.


Pemilihan benih buah pepaya


Benih untuk tanaman budidaya pepaya diperoleh dari biji terseleksi. Untuk mendapatkan sebanyak mungkin pohon pepaya sempurna dibutuhkan ketelitian serta keterampilan dalam memilih calon benih.
Benih yang baik diperoleh dari buah pepaya yang dihasilkan pohon sempurna. Bentuk buah memanjang, tak cacat & bebas dari penyakit. Buah tersebut sebisa mungkin dibiarkan matang di pohon.


Biji pepaya ada di dalam rongga buah, ada yang berwarna hitam kelam ada yang pucat putih. Biji berwarna putih merupakan biji yang mati tak akan tumbuh. Biji yang hitam bisa tumbuh menjadi pohon, tapi hanya sekitar 25-50% yang menjadi pohon sempurna tergantung sifat genetisnya. Sisanya menjadi pohon betina & pohon jantan.


Biji yang tumbuh di ujung buah mempunyai kemungkinan untuk tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna dibandingkan bagian pangkal. Untuk menyeleksi benih sebaiknya ambil biji pada bagian ujung sampai tengah buah. Jangan mengambil biji dari pangkal buah.


Penyemaian benih pepaya


Sebelum disemai, benih yang masih kering perlu dikecambahkan terlebih dahulu. Ini berguna untuk mempersingkat waktu budidaya pepaya. Pertama-tama rendam benih di dalam air hangat kuku selama semalam. Kemudian pilih biji tenggelam / yang mengapung di air.
Siapkan kertas tisu sebagai pembungkus, basahi tisu itu dengan air. Tebarkan biji yang sudah direndam di atas tisu lalu tutup atasnya dengan tisu & siram atau basahi. Masukkan bungkusan benih itu dalam besek (kotak anyaman bambu) / wadah lain yang serupa. Tempat atau wadah harus yang bisa tembus air / mengalirkan air.


Letakkan wadah itu di sinar matahari, jangan terlalu terik, perkecambahan benih membutuhkan suhu kira-kira 30 derajat celcius. Benih akan berkecambah setelah berumur 7-10 hari, atau bisa lebih.
Setelah benih berkecambah menjadi bibit, pindahkanlah kecambah-kecambah tersebut dalam polybag semai, satu bibit satu polybag. Pilih polybag kecil dengan ukuran 9×10 cm. Sebelumnya, isi dulu polybag tersebut dengan media persemaian terdiri dari tanah, kompos, arang sekam yang sudah diayak dengan perbandingan 1:1:1.


Panduan budidaya papaya


Setelah bibit dipindah, basahi media untuk menjaga kelembaban. Lalu letakkan polybag-polybag tersebut dalam bilik persemaian yang ternaungi. Naungan dapat dibuat dari plastik bening atau paranet. Fungsinya untuk melindungi bibit dari kucuran hujan langsung, sengatan matahari serta terpaan angin.


Bibit siap dipindahkan ke lahan tebuka setelah berumur 2 sampai 2,5 bulan sejak disemaikan. Kebutuhan benih pepaya untuk satu hektar sekitar 60 gram.


Pengolahan tanah serta penanaman pepaya


Berikut ini adalah pengolahan lahan untuk budidaya pepaya di lahan tegalan / hamparan non terasering. Pertama-tama, lahan dicangkul / dibajak untuk menggemburkan tanah. Lalu buat bedengan dengan lebar 2 meter, panjangnya menyesuaikan bentuk lahan & tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan selebar 50 cm. Jarak tanam budidaya pepaya hendaknya disesuaikan dengan luas tanam. Berikut ketentuannya;


  • Budidaya pepaya <0,2 Ha jarak tanamnya adalah 2×2 meter 
  • Budidaya pepaya 1-5 Ha jarak tanamnya adalah 2×2,5 meter 
  • Budidaya pepaya >1 Ha jarak tanamnya adalah 3×3 meter

Buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak tanamnya, ukuran lubang tanam 50x50x40 cm. Sebaiknya pembuatan lubang tanam tak di musim hujan. Ketika menggali lubang tanam, pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah. Biarkan lubang itu terbuka selama 1-2 minggu.


Kemudian campurkan pupuk dasar berupa kompos / pupuk kandang yang sudah matang dengan tanah bagian atas. Dosis pupuk sebanyak 20 kg per lubang tanam. Kemudian masukkan terlebih dulu tanah bagian bawah ke dalam lubang tanam, selanjutnya masukkan tanah bagian atas. Biarkan kembali lubang tanam yang sudah tertutup selama 1-2 minggu.


Sebagai catatan, untuk tanah yang mempunyai pH di bawah 5 netralkan dengan kapur / dolomit. Dosis pemberian kapur sebanyak 1-2 ton per hektar / 1 kg per lubang tanam. Pemberian dolomit setidaknya 2 minggu sebelum tanam.


Setelah lubang tanam siap, pindahkanlah bibit dari polybag semai ke lubang tanam. Umur bibit yang siap dipindahkan minimal 2 sampai 2,5 bulan setelah semai. Lakukan penyiraman pagi / sore hari setidaknya hingga tanaman berumur 1,5 bulan sejak dipindahkan.


Terdapat 2 kebiasaan petani dalam budidaya pepaya, yaitu : menanam satu bibit dalam satu lubang tanam / dua bibit dalam satu lubang semai. Tujuan penanaman 2 bibit untuk menghindari tumbuhnya pepaya jantan & pepaya betina serta memudahkan penyulaman.
Pada bulan ke-4, saat pepaya berbunga pertama kali, dilakukan seleksi untuk mencabut pepaya yang tak dikehendaki. Pada akhirnya hanya 1 pepaya sempurna per lubang tanam yang dibiarkan tumbuh sampai berbuah.


Perawatan budidaya pepaya


Penyulaman tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 1,5 bulan sejak ditanam. Tanaman yang tumbuhnya jelek / berpenyakit dicabut & diganti bibit baru. Apabila menggunakan metode 2 bibit dalam satu lubang tanam, tinggal mencabut tanaman yang terlihat tak bagus.
Berikut ini tips yang diberikan Prof. Sobir dari Pusat Kajian Buah Tropika (Institut Pertanian Bogor), untuk menyeleksi tanaman pepaya sempurna.


Amati ketika pohon berbunga untuk pertama kalinya. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Jika bunga yang tumbuh tunggal, berarti bunga betina / bunga sempurna. Bunga ini keluar ketika umur 4 bulan. Bila berkelompok / dalam rangkaian berarti jantan, pohon harus dicabut & disulam dengan bibit lain.


Petik bunga tersebut kemudian tekan ujungnya dengan ibu jari sampai terbuka, bila bunga yang keluar jantan pohon berarti ini adalah pohon sempurna yang akan dipertahankan. Bunga sempurna akan muncul 1 sampai 2 bulan kemudian.

Jika setelah ditekan keluar bunga betina, berarti pohon ini pohon betina. Berarti harus segera dicabut.


Kemudian sulam tanaman yang dicabut tersebut dengan bibit baru. Atau, jika kita menerapkan metode penanaman 2 pohon dalam satu lubang tanam, pindahkan pohon sempurna dari lubang lain. Karena untuk satu lubang hanya dapat dibesarkan satu pohon sempurna saja.
Pemupukan susulan dimulai 2 minggu setelah bibit dipindahkan. Wanita diberikan dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya. Kedalaman parit kurang lebih 5 sampai 10 cm, campuran pupuk diletakkan pada parit tersebut. Berikut ketentuan pemupukan budidaya pepaya:


1.    Pemupukan pertama, umur 2 minggu, Urea 30 gr, SP-36 40 gr, ZA 40 gr & KCl 20 gr per pohon
2.    Pemupukan ke-2, umur 1 bulan, Urea 40 gr, SP-36 70 gr, ZA 70 gr dan KCl 30 gr per pohon
3.    Pemupukan ke-3, umur 4 bulan, Urea 45 gr, SP-36 80 gr, ZA 80 gr dan KCl 60 gr per pohon
4.    Pemupukan ke-4, umur 6 bulan, Urea 50 gr, SP-36 90 gr, ZA 90 gr dan KCl 70 gr per pohon
5.    Pemupukan selanjutnya tiap satu bulan, Urea 60 gr, SP-36 100 gr, ZA 100 gr dan KCl 75 gr per pohon


Pemanenan


Budidaya pepaya biasanya bisa dipanen setelah berumur 9 sampai 14 bulan. Frekuensi panen bisa dilakukan setiap 10 hari sekali. Produktivitas budidaya pepaya berkisar 20 sampai 35 ton per hektar. Produktivitas ini tergantung dari kondisi iklim, varietas serta teknik budidaya.


Buah pepaya yang dipetik mesti mendekati stadium matang pohon. Cirinya ada garis-garis menguning pada kulit buahnya. Jika hasil panen akan dipasarkan ke tempat yang jauh, dapat dipetik lebih dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar