Selasa, 16 Agustus 2016

CARA BUDIDAYA MENTIMUN ORGANIK

Cara Budidaya Mentimun Organik - Mentimun / Cucumis sativus merupakan tanaman yang mampu beradaptasi pada berbagai jenis iklim. Tapi, budidaya mentimun ini lebih maksimal pada kondisi iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21 sampai 27 derajat Celsius. Sedang ketinggian ideal untuk budidaya mentimun adalah 1000 sampai 1200 meter dari permukaan laut. Walaupun begitu mentimun masih dapat ditanam didataran rendah.


CARA BUDIDAYA MENTIMUN ORGANIK
Budidaya Timun

Budidaya mentimun organik membutuhkan perawatan yang ekstra, karena tanaman ini rentan terhadap hama serta cuaca. Mentimun akan lebih bagus ditanam pada tanah yang mengandung hara organik yang cukup banyak. Tekstur tanah yang baik bagi tumbuh kembang tanaman ini berkadar liat rendah dengan pH 6 sampai 7.


Penyiapan benih mentimun


Budidaya mentimun biasanya memperbanyak tanaman dengan biji mentimun. Cara memperoleh benih yang baik adalah dengan menyeleksi mentimun yang pangkalnya kecil tapi buahnya panjang dan besar. Biarkan buah mentimun ini masak dipohon. Setelah terlihat akan membusuk petik buah tersebut & diamkan selama semalam. Keesokannya buah dibelah & dikerok bijinya. Kemudian masukkan ke dalam wadah yang bersih & biarkan kembali selama satu malam.

Setelah itu, ayak biji mentimun di air mengalir hingga selaput yang menyelubunginya hilang. Untuk memudahkan pengelupasan selaput, campurkan dengan abu halus pada benih tersebut. Pada waktu pengayakan lakukan sortasi biji. Pilihlah biji yang tenggelam, tak hanyut terbawa aliran air. Lalu jemur biji mentimun selama 2 hari. Setelah dijemur sebaiknya biji dikemas di dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji ini selama 1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya. Benih yang disimpan dengan baik dapat bertahan sampai satu tahun.

Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan, siapkanlah benih dengan cara direndam di dalam air hangat selama 3 sampai 5 jam kemudian letakkan di kain basah & lembab. Setelah 15-24 jam biasanya akan tumbuh tunas dari biji-biji ini, dan benih mentimun siap untuk ditanam.


Pengolahan lahan secara organik


Pertama-tama bajak / balik tanah sedalam 20 sampai 30 cm. Pada kondisi tanah dengan pH kurang dari 6 berikan kapur dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar, tergantung dari keasaman tanah. Campurkan dengan tanah serta diamkan selama 1-2 minggu.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 20-30 cm & panjang disesuaikan kebutuhan. Buat jarak antara bedengan sepanjang 30 cm. Tutup bedengan dengan mulsa plastik. Kegunaan mulsa plastik ini untuk mempertahankan kelembaban tanah, karena mentimun lebih baik ditanam di musim kemarau yang penyinarannya penuh. Tapi, zona perakaran untuk mentimun harus tetap dijaga kelembabannya.

Buatlah lubang tanam di permukaan mulsa dengan diameter 10 cm, setiap bedengan 2 baris lubang tanam. Jarak antar lubang tanam dalam satu baris 40 cm serta jarak antar baris 50-60 cm.

Berikan pupuk kandang - lebih baik campuran antara kotoran ayam dengan kotoran kambing / sapi 1:1. Cara pemberian pupuk dapat ditebar dalam bedengan lalu diaduk dengan tanah / diletakan pada lubang tanam. Letakan pupuk sebanyak 0,5 sampai 1 kg pada setiap lubang tanam. Total kebutuhan pupuk untuk perhektar 20-30 ton. Setelah diberi pupuk biarkan lahan selama 1 sampai 2 minggu.


Penanaman benih mentimun


Tanamlah biji yang sudah bertunas, yang sudah disiapkan dengan cara yang sudah diuraikan di atas. Masukkan masing-masing satu biji ke dalam lubang tanam lalu tutup dengan tanah. Siram setiap pagi & sore hari. Setelah 2 hari biasanya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh & bertunas agak lebih tinggi.


Perawatan budidaya mentimun


Pada umur 3 sampai 4 hari setelah tanam lakukan pengontrolan tanaman, lalu segera sulam apabila ada tanaman yang mati / gagal tumbuh dengan benih baru. Bersihkan gulma di sekitar area tanaman. Pada umur 2 minggu setelah tanam, biasanya daun sudah mulai muncul. Berikanlah pupuk tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing yang sudah matang dicampur dengan air. Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 liter air. Campuran ini harus didiamkan terlebih dahulu selama seminggu. Berikan pupuk cair dengan cara menyiramkannya pada setiap lubang tanam. Kebutuhan pupuk cair ialah 1 liter per meter persegi.

Untuk memperoleh buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer / turus terbuat dari bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam kemudian ikatkan setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Bantu tanaman untuk melilit / memanjat pada bambu tersebut.


Pengendalian hama dan penyakit


Beberapa penyakit serta hama yang menyerang mentimu diantaranya dikenal dengan istilah cacantal / oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun ialah ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun / buah. Kedua hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak kipait & gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.

Penyakit yang menyerang budidaya mentimun ialah busuk daun, tepung putih, antraknosa, bercak daun serta busuk buah. Penyakit ini dapat dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan bagian tanaman yang terkena penyakit.


Panen budidaya mentimun


Mentimun mulai berbunga pada usia 20 hari setelah tanam dan berbuah setelah 40 hari. Untuk panen pertama budidaya mentimun biasanya dilakukan setelah 75 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1 sampai 1,5 bulan. Panen dapat dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1-2 buah per tanaman.

Produksi buah mentimun yang baik dapat mencapai 30 ton per hektar. Mentimun hasil panen mesti diletakkan di tempat sejuk karena buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan airnya. Setelah dipanen, biasanya mentimun di pack ke dalam tempat yang memiliki sirkulasi udara / dimasukkan karung untuk dijual ke pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar