Rabu, 10 Agustus 2016

CARA MENGENDALIKAN HAMA PENGHISAP KAKAO

CARA MENGENDALIKAN HAMA PENGHISAP KAKAO - Hama penghisap buah kakao (Helopeltis spp) merupakan hama penting yang tingkat pengrusakannya menduduki ranking ke-2 setelah hama penggerek buah kakao. Serangan hama ini bisa menurunkan produktivitas buah 50 – 60%.

Hama penghisap buah kakao berwujud kepik yang terdiri dari beberapa spesies antara lain : H. antonii, H. Claviver & H. theivora. Hama ini menyerang hampir semua tanaman kakao di Indonesia serta beberapa negara pembudidaya kakao lainnya seperti : Papua, Malaysia, Filiphina,Srilanka & sebagian negara-negara di Afrika.

Siklus hidup.


Hama penghisap buah kakao adalah serangga yang bermetamorfosis secara tak sempurna dengan siklus hidup berlangsung selama 30 sampai 48 hari. Siklus hidup dimulai dari fase telur yang berlangsung selama 6 sampai 7 hari dilanjutkan dengan fase nimfa berlangsung selama 10 sampai 11 hari & fase imago selama 14 – 20 hari.

Telur penghisap buah kakao ini berbentuk lonjong, berwarna putih & biasanya diletakan oleh imago di dalam jaringan kulit buah / pucuk daun. Setelah telur menetas, serangga muda (nimfa) keluar dari jaringan kulit buah & akan mengalami 5 instar (4 kali ganti kulit) sampai akhirnya menjadi serangga dewasa (imago).
Pada tahap fase imago inilah intensitas serangan penghisap buah kakao akan semakin tinggi, karena selain melakukan pengerusakan terhadap buah-buah kakao, imago akan kawin & kembali meletakan telur-telur yang dihasilkannya ke dalam jaringan kulit untuk melanjutkan siklus keturunannya. Satu imago umumnya bisa memproduksi sampai 200 butir selama masa hidupnya.

Gejala serangan


Hama penghisap buah bisa menyerang buah kakao pada saat pagi dan sore hari. Karena ia tak menyukai keberadaan cahaya, saat siang hari hama ini biasanya bersembunyi di bagian tanaman yang gelap seperti sela-sela / bagian daun yang menghadap ke bawah.
Hama penghisap buah bisa menyerang saat masih dalam fase nimfa & imago. Serangan dilakukan dengan cara menusuk kulit buah muda maupun yang sudah tua dengan menggunakan mulutnya yang menyerupai jarum. Mulutnya itu lalu menghisap cairan manis yang ada di dalam kulit buah, kemudian bersama dengan tusukan tersebut mulutnya mengeluarkan cairan racun yang mampu mematikan sel dan jaringan yang terdapat disekitar lubang tusukan.
Serangan pada buah muda menyebabkan kulit buah menjadi retak & terjadinya pertumbuhan buah yang abnormal (malformasi). Karena pertumbuhannya abnormal, perkembangan bijipun akan terhambat & mengakibatkan penurunan produktivitas hasil panen.Pada intensitas serangan yang tinggi, buah muda yang terserang bisa mati, mengering & gugur.

Serangan pada buah tua menyebabkan kulit buah dipenuh dengan bintik-bintik hitam yang merupakan luka bekas tusukan. Tapi serangan pada buah tua biasanya jarang terjadi karena kulit buah sudah terlalu keras dan tak mengandung cairan yang dapat dimakan oleh hama penghisap.

Serangan bisa juga terjadi pada pucuk daun muda. Daun muda yang terserang biasanya dalam beberapa hari langsung layu, mengering & akhirnya mati. Daun-daun tersebut pada akhirnya akan gugur & ranting akan merangas kering dan akan menjadi seperti lidi.

CARA MENGENDALIKAN HAMA PENGHISAP KAKAO
Buah Kakao Terjangkit Hama Penghisap. By Deptan RI
Hama penghisap buah kakao bisa dikendalikan dengan teknik pengendalian biologis, kultur teknis & pengendalian kimiawi.


1. Pengendalian biologis


Pengendalian secara biologi bisa dilakukan dengan inokulasi kutu putih untuk mengundang semut hitam yang merupakan musuh alami dari hama penghisap buah. Semut hitam yang beraktivitas disekitar buah-buah kakao akan membuat imago tak sempat meletakan telur dipermukaan buah kakao. Semut hitam juga memakan telur-telur penghisap buah kakao yang ada dipermukaan buah.

Selain dengan inokulasi kutu putih, semut hitam juga bisa diundang dengan cara membuatkan rumah menggunakan seresah yang diikatkan pada percabangan / jorket.

Pengedalian juga bisa dilakukan dengan melepaskan cendawan parasitoid dari hama ini yaitu berupa Beauveria bassiana. Serangga yang terinveksi biasanya akan mati setelah 2 sampai 5 hari disemprot. Penyemprotan pada imago umumnya lebih efektif dilakukan pada serangga dalam fase imago, dimana dosis 25 sampai 50 gram spora/ha.

2. Pengendalian kultur teknis

Pengendalian secara kultur teknis dilakukan dengan memangkas cabang-cabang tak produktif yang saling bertumpang tindih. Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi tingkat kelembaban kebun sehingga serangga penghisap buah ini tidak betah berlama-lama tinggal di kebun kakao kita.

Selain dengan pemangkasan, pengendalian hama penghisap buah kakao ini secara kultur teknis juga bisa dilakukan dengan penggunaan pohon penaung yang bisa menjadi rumah bagi semut hitam yang tak lain adalah musuh alami dari hama penghisap buah. Beberapa pohon penaung tersebut ialah kelapa, lamtoro & sengon.

3. Pengendalian kimiawi

Pengendalian secara kimiawi ini merupakan pilihan terakhir setelah pengendalian kultur teknis & pengendalian biologis tak membuahkan hasil yang memuaskan. Pengendalian kimiawi bisa dilakukan dengan aplikasi insektisida sesuai dosis anjuran.

Demikianlah pembahasan mengenai Cara Mengendalikan Hama Penghisap Kakao semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi kamu semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar